i-malut.com, MOROTAI – Perkelahian antar pemuda Desa Juanga dan Desa Pandanga memakan korban jiwa. Perkelahian itu terjadi di acara pesta perkawinan di Desa Momujiu, pada malam minggu pukul 01.00 Wit.
Sejumlah saksi asal Desa Juanga yang terlibat dalam perkelahian maupun yang menyaksikan berhasil diwawancarai media ini di Desa Juanga, Minggu (11/11/2018) pukul 03.30 pagi, diantaranya dua perempuan Risnawati Mukada dan Risnawati Nyong, serta tiga orang laki laki yakni Dandy Dulla, Aryadi Sangaji dan Abdila Talib.
Kronologisnya, menurut kelima saksi asal Desa Juanga, bahwa mereka pemuda-pemudi Desa Juanga mengetahui informasi ada pesta ronggeng di acara perkawinan di Desa Momujiu, lalu mereka saling mengajak untuk pergi nonton. Menurut Risnawati mukada, Risnawati Nyong, Dandy Dulla dan Aryadi sangaji, mereka bersama teman-teman sebanyak 5 motor sekitar jam 12:30 malam, menuju tempat acara resepsi pernikahan di Desa Momojiu, setelah tiba di Momujiu, Dandi Dulla mendapat informasi dari adiknya yang telah duluan diacara pesta tersebut, bahwa adiknya di tikam matanya oleh Ical Kharie, pemuda asal Desa Pandanga, menggunakan jari tangannya. Menerima informasi tersebut, Dandi Dulla dan teman-teman dari Desa Juanga mencari Ical Kharie, tujuannya mau menanyakan, namun salah pengertian dan perkelahianpun takdapat dielakkan,
“Saya dan teman-teman cari ical tujuannya mau tanya, alasan apa ical tusuk mata adik saya dengan jari, tapi baru di tanya ical sudah pukul saya dengan kursi di kepala, disitulah terjadi perkelahian masa antara pemuda desa juanga dan desa pandanga, tetapi jumlah mereka lebih banyak,” cerita Dandy
Namun perkelahian yang tidak berimbang, tambah Aryadi sangaji, pemuda asal Desa Juanga, membuat mereka kucar kacir,
“Kami pemuda desa juanga hanya enam orang, sedangkan pemuda dari desa pandanga kurang lebih 10 orang, jadi kami sifatnya hanya membela diri,” ungkap Aryadi
Lanjut Aryadi, perkelahian berhasil di relai oleh orang-orang dilokasi acara pesta itu, dirinya dan Dandy mengamankan diri di tempat acara, sedangkan korban Rifaldi Nyong bersama Abdila Talib, melarikan diri entah kearah mana.
“Kami baru tau dari orang-orang disekitar pesta bahwa teman kami (korban) telah di tikam oleh Faisal Gafur (ical 18 tahun) pemuda asal desa pandanga.” katanya
Untuk mendapat informasi yang lebih akurat, wartawan coba temui Abdila Talib yang menghindar bersama Rifaldi Nyong (korban) dari tempat perkelahian.
Menurut Abdila Talib, mereka di keroyok pemuda pandanga, sehingga dia bersama korban coba menghindari keluar dari lokasi perkelahian, menuju ke lokasi parkiran motor mereka. namun tiga orang pemuda asal desa pandanga yakni; Faisal Gafur (pelaku penikaman), Ical Kharie dan Ari anaknya Kades Pandanga tetap mengejar mereka berdua di lokasi parkiran motor.
“Disitulah Faisal Gafur alias Ical, saya lihat cabut pisaunya dan tikam korban di dada kiri, setelah itu dia cabut pisaunya mau dobel menikam korban, tapi saya telah mengambil helm dan memukulkan di kepala pelaku dan dia balik mengejar saya, hanya karena dia pusing kena hantaman helm di kepala, pelaku stop mengejar saya, disitu saya bersama korban melarikan diri keluar ke jalan utama disitulah korban memanggil nama saya sambil terjatuh dijalan aspal,” terangnya
Setelah itu, kata Abdila, dirinya meminta tolong orang desa Momujiu agar segera membawa korban ke daruba untuk mendapat pertolongan.
“Melihat sikon itu sayapun pingsan.” cetusnya
Menurut Risnawati, gadis asal Desa Juanga yang menyaksikan penikaman itu, mengatakan, korban dibawa dengan motor, sekitar pukul 01.15 pagi, tapi dalam perjalanan korban meninggal sehingga korban diturunkan dirumah Kades Totodoku. dari Desa Totodoku kemudian korban dipulangkan ke Desa Juanga menggunakan mobil avanza silver milik orang Totodoku, sekitar pukul 01.30 pagi.
Sementara pelaku Faisal Gafur (18 thn), pelaku penikaman asal Desa Pandanga telah di amankan di sel tahanan Polres Pulau Morotai,
“Pelaku sudah kami amankan, tapi belum diperiksa karena pelaku dalam keadaan mabuk, ” ungkap salah satu anggota Polisi Polres Morotai.
Pelaku berhasil ditemui wartawan di sel Polres, dia mengakui dalam keadaan mabuk saat ditanya.
“Iya saya sudah mabuk, minum cap tikus bersama teman teman di lokasi pesta,” ungkapnya
Namun soal perkelahian, pelaku membela diri, menurutnya, temannya Ical mau dipukul oleh pemuda desa Juanga tetapi dia coba melerai malahan dia di pukul,
“Dorang mau pukul saya peteman, saya pele kong dong pukul baru kase bage deng kursi, dari situ saya dusu korban dan tikam,” ungkapnya sambil menunjukan lukanya di pelipis mata kirinya karena kena pukulan.
Ketika ditanya dirinya (pelaku) menikam korban pakai pisau??, pelaku membantah.
“Saya tikam pake besi bukan pisau, besi itu saya dapat dilokasi pesta dan besinya saya sudah buang,” ungkapnya mengelak
Tetapi pelaku masih dalam keadaan mabuk sehingga keterangannya belum dapat di percaya, untuk itu kita menunggu hasil penyidikan dan penyelidikan polisi.