i-malut.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta setiap kementerian dan lembaga (K/L) mendorong penyerapan anggaran secara merata. Sebab, saat ini realisasi belanja K/L masih terfokus pada kuartal akhir tahun.
“Kita sering disorot, kalau Desember semua kegiatan melonjak tinggi, hotel penuh, semua rapat kerja. Semangat menghabiskan anggaran sangat tinggi tapi itu tidak baik,” katanya dalam acara rakornas pelaksanaan anggaran kementerian/lembaga (K/L) tahun 2019 di Gedung Kemenkeu, Jakarta, dikutip dari Okezone, Rabu (20/2).
Meski demikian, Sri Mulyani mengakui kebiasaan itu mulai berkurang, terlihat dari persentase penyelesaian anggaran yang turun. “Walaupun tetap berkonsentrasi di Desember, tapi angkanya 16%, lebih turun dari 2017 yang 20%,” imbuh dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) memang mencatatkan, konsumsi pemerintah masih terfokus pada kuartal akhir 2018. Di mana konsumsi mengalami lonjakan pada kuartal IV 2018 sebesar 37,72% dibandingkan kuartal III 2018.
Dia menyatakan, pada awal tahun penyerapan anggaran memang sangat rendah karena umumnya K/L belum melakukan kontrak. “Atau kalau kontrak sudah dilakukan mungkin proses untuk eksekusi kontraknya masih pada tahap awal,” imbuh dia.
Meski demikian, penyerapan di akhir tahun tap bisa dihindarkan sebab ada beberapa kontrak yang memang memerlukan pembiayaan di akhir tahun.”Namun bukan berarti bahwa semuanya harus diselesaikan pada bulan Desember,” ucapnya.
Oleh sebab itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan agar angka serapan tidak terfokus di akhir tahun, kata Sri Mulyani, dengan adanya perencanaan awal anggaran yang baik. Bendahara Negara itu meminta, satuan kerja (satker) K/L yang menyusun perencanaan anggaran memiliki time frame yang jelas mengenai pelaksanaan program kerja yang dirumuskan.
“Mereka perlu menunjukkan kebutuhan anggaran sepanjang tahun anggaran dari Januari sampai Desember,” katanya. (kmj)