Sanana — Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) perlahan namun pasti semakin dikenal di mata Indonesia. Setelah sebelumnya 4 Budaya Sula tercatat dilembaran Negara sebagai Budaya Nasional pada Agustus 2019 kemarin, kini kembali 3 Warisan Budaya Sula yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepsul dinyatakan lolos menjadi Budaya Nasional oleh Kementrian Pendidikan Nasional melalui Dinas Pendidikan Nasional Prov. Maluku Utara. Penghargaan ini diterima oleh Pjs. Bupati Kepsul Idham Umasangadji pada saat perayaan HUT Provinsi Maluku Utara di Sofifi, Senin (12/10).
Saat dikonfirmasi, Muhammad Drakel Plt. Kadis Pariwisata dan Kebudayaan yang mengajukan Naskah Akademik Warisan Budaya Sula untuk menjadi Budaya Nasional menceritakan perjuangan panjang saat melakukan penelitian untuk membuat Naskah Akademik Warisan Budaya Sula,
”Pada saat itu yang diajukan sebenarnya ada 6, yang lolos tercatat dilembaran Negara sebagai Budaya Nasional ada 3 yaitu Cokelat Sulamina, Amal Lai Fai dan Tarian Dengi-dengi, sisanya masih ditinjau kembali”, ungkap M. Drakel kepada pewarta i-malut.com.
Dalam keterangannya melalui sambungan telepon, M. Drakel juga menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang membantu dalam penyusunan Naskah Akademik Warisan Budaya Sula.
”Kami bekerja sama dengan Akademisi dari Unkhair untuk menyusun Naskah Akademiknya, namun sebelum menyusun Naskah tersebut lebih dulu Kami melakukan penelitian untuk Warisan Budaya Sula yang Kami ajukan, untuk itu banyak terima kasih kepada para pihak yang telah membantu, Bpk. Dokter Syahril dari Unkhair, sehingga 3 Warisan Budaya Sula menjadi Budaya Nasional”, tutur M. Drakel.
Sebagai informasi, sebelumnya 4 Warisan Budaya Sula juga masuk sebagai Budaya Nasional, Yakni Tarian Laka Baka, Tarian Bela Yai, Halua Kanari, dan Adat Mata Pia Bakai.
Sementara itu, Bupati Kepsul Non Aktif Hendrata Thes yang sedang menjalani Cuti Kampanye Pilkada, saat berkampanye di Desa Malbufa-Kec. Sanana Utara mengapresiasi jajarannya terkait masuknya 3 Budaya Sula menjadi Budaya Nasional.
”Jangan pernah malu menjadi orang Sula, bahkan tahun lalu ketika tarian orang Sula ditampilkan di GBK Jakarta, dihadapan ribuan pasang mata saya sangat merasa bangga”, cetus Hendrata.
Dengan Total penghargaan 7 Warisan Budaya Sula yang tercatat sebagai Budaya Nasional maka Kab. Kepulauan Sula semakin berbudaya.